• Feed RSS

Pages

0
Tinggi Gelombang 2,5 Meter
SEMARANG-Para nelayan di Tambaklorok, mulai pekan ini tak berani melaut karena adanya gelombang tinggi disertai angin kencang dan udara dingin. Akibatnya, hasil tangkapan ikan mereka menurun.

Nelayan di Tambaklorok, Sugiran (57), menyampaikan, akibat kondisi cuaca buruk, para nelayan banyak yang tidak berani melaut. Kalau pun ada yang melaut, biasanya berangkat pagi dan sering pulang lebih awal karena angin kencang saat sampai di tengah.

”Tangkapan sering hanya seharga Rp 30 ribu Rp 40 ribu, atau paling banter Rp 50 ribu. Padahal, untuk menutup harga solar 20 liter untuk bahan bakar (kurang lebih Rp 100 ribu) pasti tidak cukup. Belum lagi untuk kebutuhan harian,” ungkapnya, kemarin.

Ayah dari lima anak yang tinggal di RT 2/RW XV Tambaklorok mengatakan, beberapa pekan lalu tangkapan jauh lebih banyak. Setidaknya, hasil jualnya lebih dari sekedar untuk menutup biaya bahan bakar. Dalam kondisi cuaca buruk, menurutnya, tangkapan yang kebanyakan berupa udang dan ikan rajungan akan semakin sulit ditangkap karena keterbatasan alat.
Senada dikatakan Asnawi (55), nelayan yang tinggal di RT 4/RW XV, para nelayan yang semula sering berangkat pada malam sekitar pukul 19.00, kini memilih berangkat pada pagi hari.
“Kalau malam gelombang dan anginnya lebih membahayakan. Tapi saat pagi berangkat, ternyata di tengah anginnya kencang juga,“ katanya.

Kasi Data dan Informasi BMKG Jateng, Evi Lutfiati Ssi, menginformasikan, pekan ini tinggi gelombang di pantai utara berkisar 1,5 -2,5 meter, sedangkan di pantai selatan mencapai dua sampai empat meter. Kondisi itu masih diperburuk angin kencang. Saat ini masih ada peluang turun hujan meski mulai berkurang.

Diperkirakan, ketinggian gelombang dan angin kencang akan bertahan hingga minimal dua sampai tiga hari ke depan. Disebutkan, tinggi gelombang mulai menurun pada 16 Agustus. Pada 17 Agustus, diperkirakan gelombang mencapai satu meter di pantai utara, dan 1-2 meter di pantai selatan.

Pihaknya mengimbau para nelayan tetap waspada jika ingin melaut. “Kami belum bisa melarang, tapi nelayan harus waspada beberapa hari ini,“ ungkapnya, kemarin. (K33-52)